Surat Ali Imran Ayat 190 dan 191
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha suci Engkau, lindungilah Kami dari azab neraka. Imam ar-Razi mengatakan, “ketahuilah yang dimaksud dengan diturunkannya kitabullah ialah untuk memikat hati dan jiwa untuk bisa tenggelam dalam urusan mengetahui kebenaran, dan tidak sibuk dengan masalah makhluk.”
Dalam rangka menetapkan topik dan menjawab tuduhan-tuduhan orang yang mengingkarinya, maka pembicaraan topik diulangi lagi untuk menunjukkan ketauhidan, ketuhanan, dan keagungan Allah, untuk itu didatangkanlah ayat ini.
Jadikanlah amal saleh itu sebagai tameng kami dari azab neraka Istilah ulūl-albāb terdiri dari dua kata, yaitu ulūdan al-albāb.Yang pertama merupakan bentuk jamak yang bermakna żawu (mereka yang mempunyai).Sedang kata kedua “al-albāb” adalah bentuk jamak dari lubb yaitu saripati sesuatu.Kacang, misalnya memiliki kulit yang menutupi isinya.Isi kacang dinamai lubb.Ulūl-albāb adalah orang-orang yang memiliki akal murni, yang tidak diselubungi oleh kulit, yakni kabut ide, yang dapat melahirkan kerancuan dalam berpikir. Orang yang mau menggunakan akal pikirannya untuk merenungkan atau menganalisa fenomena alam akan dapat sampai kepada bukti yang sangat nyata tentang keEsaan dan kekuasaan Tuhan.
0 Response to "Surat Ali Imran Ayat 190 dan 191"
Post a Comment